Cara Menggunakan Dan Instalasi Docker di Ubuntu Melalui Terminal


Docker adalah alat yang sangat berguna untuk pengembang dan sysadmin yang ingin membuat dan menjalankan aplikasi dalam container. Dengan Docker, kamu bisa menjalankan aplikasi di lingkungan terisolasi, sehingga lebih efisien dan konsisten. Dalam artikel ini, kita akan bahas cara menggunakan Docker di Ubuntu melalui terminal. Let’s dive in!


1. Instalasi Docker di Ubuntu

Sebelum kamu bisa menggunakan Docker, tentu saja kita harus menginstalnya terlebih dahulu. Tenang aja, prosesnya gampang kok. Ikuti langkah-langkah di bawah ini:

sudo apt update
sudo apt install apt-transport-https ca-certificates curl software-properties-common

Langkah pertama, pastikan sistem kamu up-to-date dan instal beberapa dependensi yang diperlukan. Setelah itu, tambahkan repository resmi Docker dengan perintah ini:

curl -fsSL https://download.docker.com/linux/ubuntu/gpg | sudo apt-key add -

Terakhir, kita tambahkan repository Docker ke daftar sumber paket Ubuntu:

sudo add-apt-repository "deb [arch=amd64] https://download.docker.com/linux/ubuntu $(lsb_release -cs) stable"

Setelah itu, update lagi daftar paket dan instal Docker:

sudo apt update
sudo apt install docker-ce

Setelah proses instalasi selesai, kamu bisa cek apakah Docker sudah terinstal dengan benar menggunakan perintah:

docker --version

Kalau versi Docker muncul, berarti Docker sudah siap digunakan!


2. Menjalankan Docker Daemon

Sekarang kita pastikan Docker daemon (layanan utama Docker) berjalan di sistem kita. Kamu bisa memeriksa status Docker dengan perintah ini:

sudo systemctl status docker

Jika statusnya "active", berarti Docker sudah berjalan dengan baik. Kalau belum aktif, kamu bisa memulainya dengan:

sudo systemctl start docker

Selain itu, supaya Docker berjalan otomatis saat booting, kamu bisa menambahkan perintah ini:

sudo systemctl enable docker

3. Menarik dan Menjalankan Container Docker

Setelah Docker terinstal dan berjalan, sekarang saatnya menjalankan container pertama kita! Misalnya kamu ingin menarik (pull) image Docker yang sudah tersedia di Docker Hub (misalnya image Ubuntu). Kamu bisa melakukan perintah berikut:

docker pull ubuntu

Setelah proses pull selesai, kamu bisa menjalankan container Ubuntu dengan perintah:

docker run -it ubuntu

Perintah ini akan memulai sebuah container Ubuntu dan membuka terminal interaktif di dalamnya. Kamu akan berada di dalam container dan bisa menjalankan perintah di sana seperti layaknya di Ubuntu biasa!


4. Mengelola Container dengan Docker

Setelah kamu menjalankan container, ada beberapa perintah yang berguna untuk mengelola container tersebut:

  • Melihat daftar container yang sedang berjalan: docker ps
  • Melihat semua container (termasuk yang tidak berjalan): docker ps -a
  • Berhenti menjalankan container: docker stop
  • Menghapus container: docker rm

Gampang, kan? Cukup menggunakan ID atau nama container yang tertera di hasil perintah docker ps untuk mengelolanya.


5. Membuat Docker Image Sendiri

Selain menjalankan container dari image yang sudah ada, kamu juga bisa membuat image Docker sendiri! Misalnya, jika kamu memiliki aplikasi yang ingin kamu jalankan dalam container, kamu bisa membuat Dockerfile untuk mendefinisikan environment-nya.

Contoh Dockerfile sederhana:

FROM ubuntu:latest
RUN apt-get update && apt-get install -y python3 python3-pip
COPY . /app
WORKDIR /app
RUN pip3 install -r requirements.txt
CMD ["python3", "app.py"]

Dockerfile ini membuat sebuah image Ubuntu, menginstal Python, dan menyalin file aplikasi ke dalam container. Setelah Dockerfile selesai, kamu bisa build image dengan perintah:

docker build -t myapp .

Perintah di atas akan membuat image dengan nama "myapp" yang bisa kamu jalankan seperti biasa!


6. Menggunakan Docker Compose

Docker Compose adalah alat yang memungkinkan kamu menjalankan aplikasi multi-container dengan mudah. Misalnya, jika kamu ingin menjalankan aplikasi yang membutuhkan database dan server web, kamu bisa menggunakan Docker Compose untuk mengonfigurasi semua container dalam satu file.

Contoh file docker-compose.yml untuk aplikasi web dan database:

version: '3'
services:
  web:
    image: nginx
    ports:
      - "80:80"
  db:
    image: mysql
    environment:
      MYSQL_ROOT_PASSWORD: example

Dengan file ini, kamu bisa menjalankan dua container (Nginx dan MySQL) dalam satu perintah:

docker-compose up

Cukup praktis, kan?


Kesimpulan

Itulah cara dasar untuk menggunakan Docker di Ubuntu melalui terminal. Dengan Docker, kamu bisa menjalankan aplikasi di environment terisolasi, mempermudah pengelolaan aplikasi, dan meningkatkan efisiensi dalam pengembangan. Cobalah membuat container sendiri, dan eksplorasi lebih lanjut tentang fitur-fitur Docker lainnya!

Semoga artikel ini membantu, dan selamat mencoba! Jangan ragu untuk berbagi pengalaman atau pertanyaan di kolom komentar.

*

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama